“BERUSAHA KERAS MERAIH IMPIAN”
Impian
adalah suatu keinginan, harapan maupun cita-cita yang ada pada diri seseorang.
Kunci keberhasilan seseorang berawal dari sebuah harapan dan cita-cita yang
kita bekali dengan usaha serta berdo’a kepada allah Swt. Maka insyaallah yang
kuasa akan meridhoi kita.
Nah mengapa demikian ? saya
mengambil judul biografi saya ini karena sebagai gambaran impian (cita-cita)
saya setelah sukses nanti. Semoga hidup saya lebih berarti terutama bagi kedua
orang tua, bagi saudara-saudara, maupun bagi siapa saja di dunia ini dan yang
sangat terpenting bagi orang saya sayangi. Baiklah saya akan uraikan biografi
saya berikut ini :
·
Episode
1 (Riwayat Kelahiran dan Kehidupan Keluarga)
saya
bernama Fatmila adalah sosok putri yang terakhir dari darah kedua orang tua
saya yang bernama bapak Meslan dan ibu Kajarmi. Saya merupakan anak kedua dari
dua bersaudara saja. Saya dilahirkan disebuah desa yang paling sederhana, desa
tersebut benama desa Sepotong, kecamatan Siak Kecil, kabupaten Bengkalis pada
hari rabu bertepatan pada tanggal 07 februari 1996. Sama halnya dengan kedua
orang tua saya juga lahir di desa tersebut. Bapak lahir pada tanggal 01 juli
1964 sedangkan ibu lahir pada tanggal 02 maret 1967. Di samping itu kakak saya
lahir pada tanggal 11 juli 1990 yang saat ini sudah berkeluarga.
Keluarga
saya hidup penuh dengan kesederhanaan yang ada, namun dari sisi positifnya
tetap bahagia dan saling menyayangi tali persaudaraan. Meski bapak saya hanya
seorang petani sawah serta ibu bekerja sebagaimana ibu rumah tangga. Namun di
balik itu saya sebagai putri satu-satunya yang bisa melanjutkan jenjang
pendidikan ke perguruan tinggi Universitas Islam Riau ini di fakultas keguruan
dan ilmu pendidikan dengan program studi bahasa dan sastra Indonesia.
Insyaallah kuliah ini tidak harus membebani kedua orang tua, bahkan saya kuliah
dengan biaya yang bisa meringankan beban kedua orang tua. Karena saya bangga
telah mendapatkan beasiswa walaupun hanya dari pemerintah provinsi.
Selanjutnya
mengenai alamat rumah saya itu masih tetap di tanah kelahiran keluarga yaitu di
desa Sepotong berdekatan dengan saudara-saudara atas bagian bapak dan bagian
ibu. Nah kalau alamat saya yang sekarang tentu saja di Pekanbaru, tepatnya di
Marpoyan jalan air dingin gang takwa 06,
karena saya disini merantau ke tanah orang demi melanjutkan jenjang pendidikan
dan yang terpenting pasti menjamin keberhasilan dan kesuksesan saya nantinya.
Baik hanya ini seputar kehidupan
keluarga saya selanjutnya memasuki episode berikutnya.
·
Episode
2 (Memulai Pendidikan di Sekolah Dasar)
Memasuki
usia 6 tahun maka saya memasuki sekolah dasar negeri 06 siak kecil. Memang pada
zaman saya belum ada sekolah taman kanak-kanak yang seperti sekarang ini. Jarak
tempuh rumah saya ke sekolah dasar itu tidak begitu jauh mungkin hanya 1
kilometer. Di sekolah dasar ini pemandangannya cukup indah, karena dipenuhi
tanaman-tanaman penghijauan.
Sejak
di sekolah dasar tersebut saya sudah memulai belajar bersunggu-sungguh dan
terus berusaha untuk meraih harapan dan impian yang saya cita-citakan. Walaupun
di sekolah dasar saya tidak pernah mendapatkan juara kelas namun saya tetap
bersabar dan tawakal. Selama 6 tahun saya duduk di sekolah dasar pergi dan
pulang ke sekolah menegandarai sepeda bersama teman-teman dekat saya. Tetapi di
balik itu terdapat perbedaan dengan beberapa teman yang pergi pulangnya diantar
jemput oleh orang tuanya. Memang kalau saya dari kecil sebelum memasuki sekolah
dasar sudah diajarkan sepeda oleh bapak saya, waktu itu saya sangat bersemangat
dan senang ketika belajar mengendarai sepeda tersebut walaupun sepeda yang saya
kendarai sudah sepeda bekas kakak saya dan saya belum pernah merasakan
mengendarai sepeda baru. Tetapi tidak apa-apa saya sudah senang dan yang
terpenting saya bisa mengendarai sepeda.
Zaman
dahulu itu di tempat saya belum ada buka sekolah taman kanak-kanak, jadi
sebelum memasuki sekolah dasar saya mendapatkan didikan belajar dari orang tua
sendiri dan juga saya sudah belajar mengaji dengan mengawali pelajaran Iqro’. Mulai
dari mengenal dan menyebutkan huruf abjad, huruf hijaiyah, serta berhitung dari
angka yang terkecil-terbesar. Tetapi waktu itu saya belum bisa membaca tulisan ,
setelah duduk dibangku kelas 1 sekolah dasar baru bisa membaca dan
Alhamdulillah bisa lancar membaca.
Di
sekolah dasar dulunya saya bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, entah
karena apa saya dulu begitu antusias melihat para ibu dan bapak dokter karena
telah berjasa bisa menyembuhkan orang sakit. Namun seiring berjalannya waktu
keinginan untuk menjadi seorang dokter itu segera berubah setelah saya lulus
dari sekolah dasar tersebut. Selain dari sekolah dasar, saya juga mendapatkan
didikan dari sekolah madrasah yang waktunya pada sore hari dari pukul
14.00-16.00 WIB. Walaupun hanya 4 tahun di sekolah madrasah tetapi banyak
pengetahuan saya dibidang agama. Seperti pelajaran fiqih ibadah, sejarah
kebudayaan islam, akidah akhlak dan bahasa arab. Belajar di sekolah madrasah sewaktu
itu hanya 4 mata pelajaran dan hari belajarnya pun hanya 4 hari yaitu hari
senin-kamis. Selain itu di sekolah dasar tepatnya dihari sabtu sore saya juga
mengikuti organisasi ekstrakurikuler yaitu organisasi pramuka karena saya juga
hobi dan menyenangkan serta banyak pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan.
Dalam
kondisi dan situasi seperti di atas, pagi di sekolah dasar, sore di sekolah
madrasah dan malamnya saya harus belajar mengaji. Walaupun terlebih dahulu
sebelum sekolah saya sudah belajar dan bisa mengaji serta pernah mengikuti
acara musabaqah tilawatil qur’an namun saya akan tetap terus belajar. Karena
orang belajar menimba ilmu itu tidak mengukur usia, tetapi dari buayan sampai
ke liang lahat. Maka dari itu sejak dari sekolah dasar sampai sekarang saya
harus bisa memanajemenkan waktu demi kesuksesan dan keberhasilan saya kedepan.
Akhirnya di sekolah dasar Alhamdulillah setelah ujian nasional maka saya lulus
dalam jangka waktu 6 tahun.
·
Episode
3 (Memasuki Jenjang Sekolah Menengah Pertama)
Memasuki usia 12
tahun maka saya melanjutkan jenjang pendidikan di sekolah menengah pertama
negeri 3 Siak Kecil, kabupaten Bengkalis. Saat itu sekolahnya agak jauh jarak
tempuhnya dari rumah saya, akan tetapi pergi dan pulang sekolah waktu itu saya
masih juga mengendarai sepeda. Memasuki sekolah menengah pertama itu terutama
pasti terdaftar nama saya dan dengan mengawali suatu kegiatan yang biasa
disebut MOS (masa orientasi siswa) selama 3 hari, dan pada hari pertama MOS
saya sempat jatuh pingsan saat upacara bendera dimulai. Entah mengapa saya juga
tidak tahu dan sama sekali tidak sadar apa yang terjadi pada diri saya. Tetapi
Alhamdulillah sekitar beberapa menit saya diangkat dan masuk ke dalam ruangan
maka saya sudah sadar. Keesokan harinya 2 hari berturut-turut menjalani
kegiatan MOS dan membuat saya penuh dengan rasa kesenangan, rasa kedisiplinan,
serta penuh kebersamaan antara satu dengan yang lain.
Dengan demikian
proses belajar mengajar pun di SMP ini telah berjalan langsung dan memulai
hidup belajar yang baru. Alhamdulillah selama 3 tahun di SMP ini saya bisa
meraih juara 2, 3 dan terkadang juga menurun nilai yang pernah saya dapatkan
sehingga saya tidak mendapat juara 3 besar akan tetapi masih tetap menduduki
posisi di 10 besar. Saya mesti bersyukur bisa menduduki juara 10 besar alangkah
bahagianya saya karena di SD tidak pernah meraih juara. Nah dengan mendapatkan
juara ini maka saya termotivasi akan tetap terus belajar dan mempunyai
keinginan untuk menjadi seorang guru nantinya. Karena saya berfikir tanpa
adanya guru maka kita tidak bisa menduduki di bangku SMP, SMA, universitas, dan
bahkan kita tidak bisa membaca, menulis, menghitung dan lain sebagainya.
Pandangan seperti ini membuat saya tetap teguh pendirian untuk menjadi seorang
guru. Oleh karena itu saya terus berusaha demi meraih impian, keberhasilan,
kesuksesan saya nantinya meskipun berawal dari sebuah pengorbanan pada diri
saya.
Pendek
cerita, selama 3 tahun di SMP saya sudah lulus. Namun sebelum itu sungguh
banyak persiapan yang harus disiapkan ketimbaang di sekolah dasar dulu.
Terutama persiapan untuk menghadapi ujian nasional itu harus benar-benar matang
dan membutuhkan keseriusan. Saya berfikir ujian nasional di SMP ini cukup ngeri
dan saya sempat juga ketakutan. Tetapi saya tetap jalani dengan usaha
bersungguh-sungguh disertai do’a sehingga sewaktu menjalani ujian nasional ini
saya tidak takut lagi. Saya selalu berfikir optimis dan merasa yakin pasti
bisa. Akhirnya saya lulus dari SMP ini dan kedua orang tua saya segera
mengadakan acara syukuran kecil-kecilan spesial untuk saya sendiri dan
mengundang beberapa tetangga serta dihadiri oleh saudara-saudara keluarga saya.
·
Episode
4 (Memasuki Jenjang Sekolah Menengah Atas-Universitas)
Setelah
lulus dari SMP maka saya melanjutkan ke sekolah menengah atas. Karena memang
itu sudah keinginan dan kemauan dari hati saya sendiri. Dan akhirnya pun kedua
orang tua saya mendukung untuk memasuki sekolah menengah atas negeri 1 Siak
Kecil kabupaten Bengkalis. Jarak tempuh dari rumah saya ke SMA ini kira-kira 11
kilometer maka saya memulai mengendarai sepeda motor. Yang dahulunya masa SD
dan SMP masih mengendarai sepeda, kini telah berganti sepeda motor karena
mengingat jarak tempuh yang agak jauh dari rumah saya.
Meskipun
jauh namanya menuntut ilmu maka tidak mengukur jarak tempuhnya. Demi meraih impian,
selagi saya mampu dan bisa, maka akan tetap saya lakukan. Ketika memulai masuk
SMA, masih sama halnya seperti SMP yang berawal dengan kegiatan MOS (masa
orientasi siswa) selama tiga hari. Dari kegiatan MOS tersebut saya bertambah
pengalaman dalam kedisiplinan maupun wawasan bagaimana berfikir yang mandiri
dan selalu optimis.
Singkat
cerita, memasuki kelas XI saya memilih jurusan IPA (ilmu pengetahuan alam).
Karena telah terdaftar memasuki juara 10 besar maka para guru dan orang tua
saya pun memberi dukungan untuk masuk ke jurusan IPA. Dan Alhamdulillah saya
mampu untuk menjalani semua pelajaran di bidang IPA ini. Di samping itu semasa
SMA ini saya juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yakni pramuka. Karena saya
juga minat walaupun hanya sekedar mengikuti saja untuk menambah wawasan dan
pengalaman hidup saya.
Dengan
demikian, memasuki kelas XII saya tidak mengikuti organisasi pramuka lagi.
Karena saya butuh kefokusan untuk persiapan menghadapi ujian nasional. Saya
berusaha sungguh-sungguh sebelum tiba ujian nasional tersebut. Dengan mengikuti
bimbel (bimbingan belajar) mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, bahasa
inggris, kimia, fisika, dan biologi. Waktu bimbel itu pada sore hari yakni dari
pukul 14.00-16.00 WIB. Selain itu pada hari minggu ataupun hari libur lainnya
saya juga masih belajar bersama kelompok belajar dengan teman-teman yang berdekatan
dengan rumah saya. Tidak terasa kini tiba saatnya ujian nasional, maka saya
bersama teman yang lainnya menghadapi dengan sangat-sangat serius. Akhirnya seluruh
siswa kelas XII SMAN 1 Siak Kecil berkat do’a bersama Alhamdulillah tanpa
terkecuali telah lulus semua. Saya bersama teman-teman dan para guru semuanya
merasakan tangis bahagia.
Esoknya,
maka saya mulai mendaftar untuk masuk ke perguruan tinggi dan Alhamdulillah
saya diterima di universitas islam Riau ini dengan jurusan FKIP program studi
pendidikan bahasa dan sastra Indonesia atas keinginan hati saya sendiri.
Mengawali kegiatan ospek selama 4 hari dengan atribut yang sangat unik itu
membuat saya lucu. Di dalam 4 hari tersebut maka saya begitu banyak mempunyai
teman baru, bahkan ada agenda pengenalan akademik dari abang dan kakak senior
saya. Hal tersebut menyenangkan, dan saya juga merasa lebih dewasa karena
menjadi mahasiswa. Sebutan “maha” membuat saya bangga sebab akan menjadi orang
besar dan dan terdidik di perguruan tinggi ini saya harus benar-benar
bersungguh demi masa depan saya nantinya. Dan Alhamdulillah saya sekarang sudah
menginjak ke semester 2.
Di
perguruan tinggi ini saya mempunyai sebuah keinginan untuk menjadi seorang
dosen. Entah mengapa seiring berjalannya waktu, fikiran saya ingin sekali
becita-cita menjadi seorang dosen. Maka dari itu saya terus-menerus untuk
berusaha dengan jalan yang benar dan tidak lupa tingkatkan belajar saya. Memang
kata orang sulit untuk menjadi seorang dosen, namun di hati saya sangat kuat
untuk terus maju. Meskipun di semester 1 saya mendapat index prestasi hanya
3,73 tetapi saya mesti bersyukur kepada yang maha kuasa. Bila sukses nanti saya
pasti bisa membuat orangtua senang dan bangga. Rencana yang ada dalam diri saya
kedepan saya pengen menjadi dosen tetap di universitas islam Riau ini. Dari
sekarang saya bersungguh-sungguh dalam belajar, namun saya juga mengikuti
organisasi himpunan mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Untuk
menjadi mahasiswa sukses, tentu cukup banyak rintangan yang dihadapi. Namun
saya tetap teguh pendirian dengan bekal ibadah yang benar, akidah yang yang
kuat, akhlak yang baik, bisa menjaga waktu, teratur dalam urusan, dan
bermanfaat untuk orang lain.
·
Episode 5 (Hal
Menarik yang Pernah Terjadi Dalam Hidup Saya)
Kalau
membicarakan hal menarik ini dalam kehidupan saya tidak begitu banyak. Cuma
menurut saya hal yang paling menarik selama ini baru saja terjadi beberapa
pekan lalu yaitu mengikuti kemah bakti sosial mahasiswa pada tanggal 20-22
februari. Sebab kalau dibandingkan dengan masa SMA dulu sangat jauh letak
perbedaannya.
Kemah bakti
kemarin di kabupaten Kampar kiri, tepatnya disuatu desa yang bernama “Gema”. Di
desa Gema ini pemandangannya cukup indah karena berada di tepi sungai yang
airnya berwarna hijau, cukup jernih, dan terus-menerus mengalir. Membuat mata
ini memandang tidak jenuh, namun selalu ceria dan gembira. Karena selama hidup
saya, baru kali ini bisa merasakan dan menikmati suasana indahnya di tepi
sungai sekaligus bisa beraktifitas seperti mandi, cuci piring dan lain
sebagainya yang bisa dilakukan di tepi sungai tersebut. Saya merasa
sanga-sangat heran, heheee… karena di tempat saya kabupaten Bengkalis tidak ada
sungai yang seindah sungai di Kampar ini pokoknya di Kampar pemandangannya is
the best, tiada penyesalan sedikit pun.
Selama 3 hari 2
malam dalam kegiatan KBSM tersebut, saya dibekali pengetahuan, rasa
kebersamaan, serta rasa solidaritas kepada masyarakat maupun beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya. Walaupun tidak banyak yang saya pahami, namun intinya
saya bisa lebih berfikir positif dan
bersikap dewasa serta hidup lebih mandiri. Mungkin hanya seperti inilah
gambaran hal menarik yang terjadi dalam hidup saya yang berawal dari adanya
kegiatan KBSM yang di dalamnya tertuang cuplikan kenangan kebersamaan satu
untuk semua. Andai bumi bisa diputar kembali, saya sangat pengen mengulangi
lagi saat-saat seperti ini. “kebersamaan antar sesama umat manusia akan membawa tali persaudaraan yang erat serta
terjalinnya ukhuwah islamiyah”. Cukup sekian saya ucapkan terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar