Rabu, 20 Januari 2016

Nama                          : Fatmila
NPM                           : 146210168
Kelas                           : 3 A
Mata Kuliah              : Pembelajaran Sastra
Tugas Individu          : Analisis Novel         
Analisis novel yang berjudul “Di Bawah Lindungan Ka’bah” karya Hamka :         
            Hasil analisis novel yang berjudul “Di Bawah Lindungan Ka’bah” karya hamka ini novelnya bagus bagi pembaca dan kehidupan yang pantas ditiru, terutama pada nilai-nilai religinya. Pada novel ini peran utamanya bernama Herjunot Ali sebagai hamid. Kehidupan hamid ini sangat malang ditinggal oleh ayahanda tercinta sehingga hidupnya dengan ibu yang hidup serba kecukupan. Setiap hari hamid ini menjual kue-kue buatannya sendiri keliling kampung. Selain itu, novel ini juga menceritakan kehidupan seorang pria dan wanita yang mempunyai rasa kasih sayang namun tidak sampai keanak cucu. Mereka saling mencintai tetapi terdapat perselisihan diantara kelurganya yang tidak menyukainya. Pada akhirnya mereka dijemput pulang kerahmatullah secara bersamaan, ketika si pria ini sedang mengelilingi ka’bah dan wanita yang sedang membaca surat saat dikampung.
            Berikut daftar nama-nama peran tokoh pada novel “Di Bawah Lindungan Ka’bah” :
1.      Herjunot Ali                            : Hamid
2.      Laudya Cynthia Bella             : Zainab
3.      Niken Anjani                           : Rosna
4.      Tarra Budiman                        : Saleh
5.      Jenny Rahman                         : Mak Hamid
6.      Widyawati Sophiaan               : Mak Asiah
7.      Didi Petet                                : H.Jafar
8.      Leroy Osmani                         : Rustam
9.      Ajun Perwira                           : Arifin
10.  Ahmad Setyadi                       : H.Sidik
11.  Ike Muti                                  : Rustam
           
            Berikutnya analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik pada novel “Di Bawah Lindungan Ka’bah” sebagai berikut :
1.      Tema                           : Menceritakan kehidupan masyarakat yang religius,                                     taat pada perintah agama
2.      Alur                             : Maju
3.      Latar                            : 1) Tempat : Di suatu kampung, Di Padang, dan Di                                      Mekkah.
                                    2) Suasana : Mengharukan, menyedihkan.
                                    3) Waktu : pada tahun 1919, 1922, siang hari, sore                                        hari, dan malam hari.
4. Penokohan                   : 1) antagonis : tokoh utama yaitu Hamid yang                                                   bersikap baik, jujur, penyabar, fanatik terhadap                                                         agama, serta berani bertanggung jawab.
                                         2) tritagonis : tokoh lawan (jahat) yaitu Mak Zainab                                      yang kurang suka dengan sikap dan                                                                             kepribadian hamid sehingga ia mempunyai rasa                                                   benci kepada Hamid.
                                         3) protagonis : tokoh pembantu ini terdapat Mak                                                Hamid, H.Jafar, H.Sidik, dan lain sebagainya.
5. Sudut Pandang            : orang pertama pelaku utama.
6. Gaya Bahasa                : Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia.
7. Amanat/pesan              : Hidup taat pada agama itu akan menjaga                                                          kemurnian manusia, sehingga kehidupan yang                                                           berawal dari kesusahan itu sebaiknya harus dijalani                                                   dengan kesabaran dan tawakal maka akan                                                          terciptanya cita-cita, dan harapan yang berasal                                                          dari niat hati kita sendiri.
8. Nilai Moral                   : Kehidupan seseorang yang bermasyarakat, yakin                                             akan adanya sesuatu,  bertanggung    jawab serta                                                      dan tekad yang besar terhadap sesuatu.   
9. Nilai Religius               : Seseorang yang fanatik terhadap agama itu sangat                                           mencerminkan kehidupan yang suci kelak nanti dan                                      akan membawa kebenaran terhadap sikapnya                                                            selama di dunia.  

Analisis novel yang berjudul “Ayat-ayat Cinta” karya Habiburrahman El shirazy:
sinopsis singkat.
Novel ini bercerita tentang kisah percintaan yang di balut dalam ajaran-ajaran islaminya yang sangat kental. Kisah berawal dari seorang mahasiswa bernama Fahri bin Abdullah Shiddiq. Ia adalah seorang mahasiswa Universitas Al-azhar, Mesir.
Di Mesir Fahri tinggal bersama dengan keempat temannya yang juga berasal dari Indonesia. Mereka tinggal di apartemen sederhana. Mereka mempunyai tetangga yang sangat baik dan akrab dengan mereka, yaitu keluarga Tuan Boutros. Tuan Boutros mempunyai istri bernama Madame Nahed, dan dua orang anak mereka Maria dan Yousef. Keluaraga Tuan Boutros adalah keluarga Kristen Koptik yang sangat taat. Putri sulung mereka yang bernama Maria, ia gadis yang unik. Ia seorang Kristen Koptik, namun ia suka pada Al-Quran. Ia bahkan hafal beberapa ayat Al-Quran, diantarnnya adalah surat Maryam. Sebuah surat yang membuat dirinya merasa bangga.
1.   Unsur intrinsik novel
a.Tema
      Tema yang diangkat dari novel ayat  ayat cinta mengisahkan tentang kehidupan sosial mahasiswa Al  Azhar dan pendidikan dakwah,yaitu perjuangan Fahri  dalam menuntut ilmu di Kairo, Mesri.
b. Tokoh
-  Fahri : hei Fahri,panas  panas begini kau mau kemana? (hal.22).
-  Maria :Maria gadis yang uniok. Ia seorang kristen koptik...(hal.23).
-  Noura :.... Namanya Noura. Nama yang indah dan cantik...(hal.73).
-  Aisha : Aisha melihat jam tangannya....(hal.94).
- Tuan Boutros : ...agar kau mengetahui bagaimana perasaan Maria terhadapmu      sebenarnya  kata Tuan Boutros(hal.369).
- Madame Nahed : ...nyawa Maria ada di tanganmu ucap Madame Nahed dengan...(hal.375).
-   Syaikh Ahmad : usai shalat,aku menyalami syaikh Ahmad...(hal.30).
-   Rudi : Rudi keluar kamarnya dengan ceria....(hal.59).
-   Saiful : kalau ini usul yang sulit ditolaksahut Saiful(hal.70).
-   Hamdi :  ...beli juga tamar hindi ya?...sahut Hamdi(hal.70).
-   Syaikh Utsman : ...pertanyaan Syaikh Utsman...maksud Syaikh bagaimana? 
-   Nurul :  Nurul sendiri bagaimana?...(hal.228)
-  Yousef : ...dia tidak bisa lepas untuk memikirkan dirimu,...sampai akhirnya jatuh sakit Yousef meneteskan air mata (hal.342).
-   Magdi : Insya Allah jawab Magdi (hal.348).
-   Paman Eqbal: bagaimana Amru? tanya Paman Eqbal(hal.348).
c.Penokohan
  Fahri :
-Peduli: aku merasa Noura seperti adik kandungku sendiri....Tapi aku merasakan apa yang Noura rasakan(hal.136).

  Maria :
-Kritis :  Fahri, aku geli sekali mendengar perkataan doktor Sorbonne itu. Dia orang Arab, juga muslim. Tapi bagaimana bisa mengatakan hal yang stupid begitu.aku saja yang koptik bisa merasakan betapa indahnya al-quran dengan alif laam miim (hal.26).

  Aisha :
- penurut :  Aisha, temani Maria dan ceritakan padanya semua yang sedang aku alami...
       insya Allah, aku akan melakukan tugasku dengan baik....(hal.382).

Noura :
- penakut :  ...mereka menanyakan  padaku siapa yang telah menghamiliku.aku tak mau berterus terang  bahwa Bahadur yang menghamiliku dengan memperkosaku....
       akhirnya aku berbohong pada mereka yang menghamiliku adalah Fahri. Sebab aku sangat mencintai Fahri dengan harapan Fadri nanti mau menikahiku... 

Tuan Boutros :
-kalem : tuan Boutros menggurutu giginya....tapi mukanya tetap tenang memendang ke depan...(hal.125).

Madame Nahed :
-penyayang : tolonglah, aku tak mau kehilangan Maria (hal.366).

d.Sudut Pandang
      sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang pertama.hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana cara pengisahannya yang menggunakan kata  akudalam novel tersebut.
e.Latar
a.       Mesir Kairo Al-azhar
Tengah hari ini, kota Kairo seakan membara.
b.      Flat
Memang, istirahat di dalam flat sambil menghidupkan pendingin ruangan jauh lebih nyaman daripada berjalan ke luar rumah, meski sekadar untuk shalat berjamaah di masjid.
c. Masjid
Panggilan iqamat terdengar bersahut-sahutan.
d. Rumah sakit
Menjelang maghrib Dokter Ramzi Shakir memberi tahu setelah melihat hasil foto CT scan kepalaku, aku harus dioperasi.
e. Restoran
Akhirnya tian Boutros memarkir mobilnya di halaman sebuah restoran mewah. Cleopatra restaurant namanya. Terletak di pinggir sungai Nil. Bersebelahan dengan good shot dan maadi yacht club.
f.       San Stefano, Alexandria
Selesai pelatihan kami mempersiapkan segala sesuatu untuk pergi ke Alexandria. Dengan cermat Aisha mendata semua keperluan yang harus dibawa.
g.      Penjara
Aku dibawa ke markas polisi Abbasca. Diseret sperti anjing kurap. Lalu diinterogasi habis-habisan, dibentak-bentak, dimaki-maki dan disumpahserapahi dengan kata-kata kotor.
h.  alur
1.        Tahap perkenalan :
            Pada saat Fahri mulai berpendidikan di Universitas Al-Azhar dan tinggal di flat bersama reka mahasiswa dari Indonesia, kemudian kenal dengan tetangga dekatnya yaitu Maria sekeluarga.
2.    Tahap pertikaian :
Dimulai pada saat mal hari disana ada gadis yang disiksa, dan gadis itu adalah Noura, dia disiksa dibawah dekat flat Fahri dan kedengaran oleh Fahri, dia hendak mau menolong, tapi Fahri enggan, karena dia seorang gadis perempuan, kemudian dia meminta tolong Maria untuk menolong Noura, walaupun Maria takut oleh Bahadur ayah Noura, dia terpaksa dan akhirnya Noura tertolong dan Noura di titipkan di Nurul.
3.    Tahap klimaks :                                         
            Saat Fahri di dalam penjara di tuduh dan di siksa habis-habisan dan dan dipenjara di bawah tanah, krena telah menghamili Noura gadis yang ditolong Fahri dari kekejaman Bahadur, disana Fahri mengalami kesediahan yang luarbisa karena pertama. Penyiksaan dan di tahan dalanm penjara bawah tanah, sedangkan Aisah sedang mengalami hamil yang pertama,kedua.
4.    Tahap peleraian :                                                                          
            Akhirnya jalan satu-satunya Fahri terpaksa menikahi Maria yang terbaring koma, karena alasan dia akan sembuh apabila di sentuh oleh Fahri, serta Fahri tertekan akan beberapa hal termsauk dari Aisah dan orang tua Maria.
 5.    Tahap akhir :
            Fahri memiliki dua orang istri yang sholeh yang pertama Aisah dan yang Kedua Maria yang masih sakit-sakitan karena dia terlalu emosi pada saat persidangan, dan akhirnya maria di rawat kembali, dan pada saat dia dirawat ada keanehan yang terjadi pada Maria, yaitu maria tertidur dan bermimpi tiba di 7 pintu sorga dan dia mau masuk karena kenikmatanya, ternyata dia tidak di perbolehkan masuk samapai pintu keenam dan pintu terakhir dia bolh masuk tapi dengan syarat yaitu pertama harus mempunyai wudlu dan syahadat, kemudian dia kembali pulang dan seseorang itu menunggu kembalinya Maria.
6.    Menganalisis dari segi amanat                                   
Dalam novel Ayat Ayat Cinta ini dapat diambil amanat atau hikmahnya yaitu dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang menghadang, tujuan yang hendak dicapai didepan mata belum tentu akan berjalan denga\n mulus.  Semakin banyak ilmu atau pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka semakin banyak pula hambatan dan godaan yang harus dilewati dan dipecahkan. Dengan hati yang sabar dan ikhlas kita hatus yakin akan bahwa pasti ada hikmah di balik itu semua.
B. Waktu
a. Siang hari
          Tengah hari ini, kota Cairo seakan membara. Matahari berpijar ditengah petala langit. Seumpama lidah api yang menjulur dan menjilat-jilat bumi. Tanah dan pasir seakan menguapkan bau neraka.
(Ayat Ayat Cinta, 2005:15)
Terbukti bahwa waktu berlangsungnya terjadi pada siang hari yaitu terlihat dari kata tengah hari ini. Kata tengah hari ini membuktikan bahwa telah menunjukkan waktu siang hari.
C. Suasana
a. Menyedihkan
            Ia tetap tersenyum. Menatapku tiada berkedip. Perlahan pandangan matanya meredup. Tak lama kemudian kedua matanya yang benig itu tertutup rapat, kuperiksa nafasnya telah tiada. Nadinya tiada lagi denyutnya. Dan jantungnya tiada lagi terdengar detaknya. Aku tak kuasa menahan derasnya lelehan airmata. Aisha juga. Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun.
b.Menyenangkan
Suasana menjadi sangat menyenangkan ketika Aisha dan Fahri sedang melangsungkan pernikahan di sebuah masjid. Betapa senangnya mereka berdua beserta para kerabat dekatnya.
c.Menegangkan
Persidangan kedua sangat menegangkan. Tuan Boutros hadir         memberikan kesaksiannya. Beliau membantah keteranagn Noura.
g.Amanat
1. Semua rencana yang dijalankan manusia tidak akan berdaya apa  apa terhadap   rencana tuhan.
2. Hendaknya dapat saling tolong menolong terhadap sesama umat manusia.
3. Bersabarlah dalam menghadapi segala cobaan.
4. Ketika kita dalam keadaan memilih, berserahlah kepada tuhan.
5. Takdir tuhan berada diujung usaha manusia.
h.Nilai  nilai yang terkandung
1. Nilai sosial                   :
Hidup di negeri orang harus saling membantu dan melengkapi....(hal.65)
2. Nilai keagamaan          : 
Tidakkah kalian dengar sabda nabi  barangsiapa yang menyakiti ahli zhimmi, maka aku akan...(hal.50)

3.Nilai pendidikan          :
 Kita mengamalkan hadis nabi,tahaadu tahaabbu seringlah kalian memberi hadiah...(hal.112)
4.Nilai kemanusiaan     :
Aku paling tidak tahan mendengar perempuan menangis.(hal.74)
5.Nilai budaya                 :
Orang mesir memang suka bicara, kalau sudah  bicara ia merasa benar sendiri


                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar